Harga saham Alibaba Group Holdings Co., Ltd. (NYSE: BABA) melonjak lebih dari 50% baru -baru ini, peningkatan yang signifikan terutama karena ekspektasi optimis investor untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI). Meskipun bisnis ritel inti Alibaba memiliki pertumbuhan yang lemah dan menghadapi risiko geopolitik di Cina, yang telah menyebabkan penilaian jangka panjangnya rendah, ini tidak menghambat rebound yang kuat dalam harga saham. Secara umum diyakini bahwa Alibaba sedang mengalami transformasi strategis dari ritel yang dipimpin ke inovasi AI, dan pertumbuhan pengeluaran modalnya semakin cepat.
Dalam laporan keuangan baru-baru ini, bisnis ritel inti Alibaba menunjukkan tanda-tanda stabilitas, terutama pendapatan bisnis manajemen pelanggan China meningkat 2,5% tahun-ke-tahun. Pendapatan dalam bisnis lain seperti penjualan langsung turun 5% meskipun kelemahan ekonomi secara keseluruhan. Namun, manajemen optimis tentang hal ini, percaya bahwa langkah -langkah stimulus pemerintah akan membantu bisnis melanjutkan pertumbuhan. Ekspektasi positif ini memberi investor kepercayaan diri dan lebih lanjut mendorong harga saham naik.
Pertumbuhan kuat bisnis pintar Alibaba Cloud telah menjadi kekuatan pendorong yang penting bagi rebound dalam pendapatan, dengan pendapatan kelompok pintar cloud meningkat 7,1% tahun-ke-tahun. Manajemen juga menyebutkan bahwa pendapatan dari produk terkait AI telah mencapai pertumbuhan tiga digit selama lima kuartal berturut-turut, menunjukkan bahwa investasi Alibaba di bidang AI mencapai hasil yang bermanfaat. Selain itu, kemitraan potensial yang dicapai oleh Alibaba dan Apple juga memberikan dorongan positif untuk harga sahamnya, semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap pengembangannya di masa depan.
Meskipun kenaikan harga saham yang tajam selama sebulan terakhir, rasio harga terhadap pendapatan Alibaba tetap dalam kisaran yang menarik. Saat ini, rasio harga-ke-pendapatan yang berwawasan ke depan di bawah Non-GAAP adalah 13,9 kali, yang 20% lebih rendah dari rata-rata industri. Analis menunjukkan bahwa penilaian Alibaba masih memiliki premi tertentu dibandingkan dengan pesaing seperti Baidu dan JD.com, yang mencerminkan harapan optimis pasar untuk pertumbuhan AI -nya. Keuntungan penilaian ini memberi investor peluang investasi lebih lanjut.
Namun, terlepas dari pandangan yang optimis, harga saham Alibaba mungkin mengalami volatilitas dan konsolidasi teknis dalam waktu dekat, terutama karena harga saham mendekati tertinggi 52 minggu. Investor perlu memperhatikan perubahan sentimen pasar, terutama dampak berita terkait AI pada harga saham. Secara umum, Alibaba berada dalam periode transformasi yang kritis, dan dengan pertumbuhan berkelanjutan dari bisnis cloudnya, ia masih memiliki potensi ke atas yang besar di masa depan. Investor harus memperhatikan kemajuan transformasi strategis mereka untuk menyita peluang investasi potensial.