Menurut survei baru oleh perusahaan teknologi Ivanti, pekerja kantor umumnya percaya bahwa teknologi AI generatif lebih bermanfaat bagi pengusaha daripada karyawan. Pandangan ini sangat menonjol di antara para praktisi TI, dengan 36% responden khawatir bahwa alat AI generatif dapat menghilangkan pekerjaan mereka dalam lima tahun ke depan. Kekhawatiran ini mencerminkan kegelisahan karyawan tentang perkembangan cepat teknologi AI dan kecemasan tentang prospek karier mereka.
Para pemimpin bisnis memiliki pandangan yang berbeda, dan mereka percaya bahwa manfaat utama AI adalah mengotomatiskan tugas -tugas sepele dan meningkatkan produktivitas karyawan. Melalui teknologi AI, perusahaan dapat menyelesaikan tugas harian secara lebih efisien, memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif. Pandangan ini menekankan potensi AI dalam meningkatkan efisiensi operasional keseluruhan perusahaan.
Namun, untuk mencapai penggunaan teknologi AI secara luas, eksekutif perusahaan perlu dengan jelas mengomunikasikan strategi AI mereka. Partisipasi aktif dan pengawasan karyawan adalah kunci untuk mempromosikan revolusi AI. Hanya ketika karyawan memahami dan mendukung teknologi AI dapat perusahaan benar -benar menyadari manfaat yang dibawa oleh teknologi. Oleh karena itu, ketika mempromosikan teknologi AI, perusahaan harus memperhatikan komunikasi dan kerja sama dengan karyawan mereka.
Secara umum, penerapan teknologi AI generatif di lingkungan kantor membawa peluang dan tantangan. Saat memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan perlu fokus pada pengembangan karir karyawan dan kebutuhan psikologis karyawan mereka untuk memastikan bahwa perubahan teknologi dapat benar -benar menguntungkan semua pemangku kepentingan.