Wakil Perdana Menteri Singapura Wong Xuncai baru -baru ini mengumumkan strategi intelijen buatan nasional yang ambisius yang bertujuan membangun Singapura menjadi pemimpin global di bidang kecerdasan buatan. Tujuan inti dari strategi ini adalah untuk melatih 15.000 ilmuwan pembelajaran mesin dan insinyur untuk memenuhi kebutuhan perkembangan teknologi di masa depan. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing Singapura dalam tahap teknologi global, tetapi juga akan memberikan lebih banyak peluang pengembangan untuk bakat lokal.
Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah Singapura akan melakukan kerja sama mendalam dengan produsen chip dan penyedia layanan cloud untuk bersama-sama meningkatkan kapasitas pasokan sumber daya komputasi. Kolaborasi ini akan memastikan bahwa Singapura dapat memberikan dukungan teknis yang kuat kepada markas teknologi teknologi di Asia, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pusat teknologi regional. Melalui kerja sama industri semacam ini, Singapura akan dapat menarik lebih banyak perusahaan teknologi internasional untuk menetap dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah Singapura telah berjanji untuk memberikan berbagai insentif untuk mendukung pengembangan startup kecerdasan buatan. Langkah-langkah ini termasuk kemiringan kebijakan dalam hal dukungan keuangan, insentif pajak dan akses pasar, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan wirausaha yang lebih ramah untuk pemula. Melalui kebijakan -kebijakan ini, Singapura berharap untuk menumbuhkan sekelompok perusahaan kecerdasan buatan yang kompetitif secara global dan mempromosikan aplikasi komersial teknologi inovatif.
Dalam hal pengembangan bakat, Singapura akan memperkuat program pelatihan AI lokalnya untuk memastikan bahwa ada bakat teknis yang cukup untuk mendukung implementasi strategi ini. Pemerintah akan bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi untuk mengembangkan lebih banyak kursus dan proyek yang berkaitan dengan kecerdasan buatan dan menumbuhkan bakat profesional dengan kemampuan praktis. Pada saat yang sama, Singapura juga akan menyediakan sumber daya perangkat keras utama seperti unit pemrosesan grafis (GPU) untuk memberi para peneliti dan pengembang dukungan teknis yang diperlukan.
Serangkaian langkah -langkah ini akan mempercepat pengembangan Singapura di bidang kecerdasan buatan dan memberikan dorongan baru untuk inovasi global. Dengan menumbuhkan bakat, memperkuat kerja sama industri dan mendukung start-up, Singapura diharapkan menjadi pusat penting bagi teknologi kecerdasan buatan global dalam beberapa tahun ke depan. Ini tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi ke Singapura, tetapi juga akan memberikan kontribusi penting bagi kemajuan teknologi global.