Editor Downcodes mengetahui bahwa penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal "The Lancet" memperkenalkan model elektrokardiogram (EKG) yang ditingkatkan kecerdasan buatan yang disebut AIRE. Model ini menggunakan riwayat pasien dan hasil pencitraan untuk secara akurat memprediksi kematian dan risiko penyakit kardiovaskular (CVD), memberikan saran medis yang dipersonalisasi kepada dokter, dan diharapkan dapat merevolusi penilaian risiko dan pencegahan penyakit kardiovaskular.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan penyedia layanan otorisasi gambar Midjourney
Pengembangan model AIRE menggunakan sejumlah besar data dari kelompok pasien yang berbeda untuk mengatasi kekurangan model sebelumnya dalam hal rasionalitas fisik temporal dan interpretabilitas, sehingga hasil prediksi tidak hanya akurat tetapi juga mampu mendukung tindakan spesifik dalam praktik klinis. Studi ini menemukan bahwa AIRE mampu memprediksi semua penyebab kematian, aritmia ventrikel, penyakit kardiovaskular aterosklerotik, dan risiko gagal jantung, serta melampaui model AI tradisional dalam penilaian risiko jangka pendek dan jangka panjang.
Elektrokardiogram adalah metode penilaian aktivitas listrik jantung non-invasif dengan menempatkan elektroda di dada, lengan, dan kaki pasien. Meskipun teknologi EKG sudah berusia berabad-abad, kemajuan terkini dalam kekuatan pemrosesan komputer dan model pembelajaran mesin prediktif telah memberikan harapan baru di bidang ini. Meskipun beberapa penelitian telah mencoba menerapkan AI untuk memprediksi penyakit kardiovaskular dan risiko kematian, penerapan praktisnya masih jarang.
Studi ini mengembangkan delapan model AIRE yang dapat memberikan prediksi kurva kelangsungan hidup individual dan bukan hanya penilaian risiko dalam waktu tetap. Data penelitian berasal dari sumber klinis di berbagai lokasi geografis, termasuk Beth Israel Deaconess Medical Center di Amerika Serikat dan Sao Paulo-Minas Gerais Tropical Medicine Research Center di Brazil. Dengan menggabungkan arsitektur jaringan saraf konvolusional blok sisa, model AIRE menciptakan kurva kelangsungan hidup spesifik pasien yang memperhitungkan kematian peserta dan mangkir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AIRE dapat memprediksi semua penyebab kematian secara akurat dengan nilai harmonisasi sebesar 0,775, terutama pada partisipan yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga, dan AIRE juga dapat secara efektif memprediksi kejadian gagal jantung. Selain itu, AIRE telah menunjukkan stabilitas ketika menggunakan data EKG single-lead seperti perangkat konsumen, sehingga membuka kemungkinan pemantauan risiko penyakit kardiovaskular di rumah.
Tim peneliti menyatakan bahwa platform AIRE tidak hanya melampaui penilaian para ahli tradisional dalam hal akurasi prediksi, namun juga meletakkan dasar bagi aplikasi klinis di seluruh dunia. Platform ini diharapkan dapat digunakan secara luas dalam layanan kesehatan primer dan sekunder untuk memberikan prediksi risiko penyakit kardiovaskular yang dipersonalisasi untuk populasi yang berbeda.
Kemunculan model AIRE telah membawa terobosan baru dalam prediksi dan pencegahan penyakit kardiovaskular. Keakuratan dan kemampuan interpretasinya menjadikannya memiliki potensi penerapan yang besar dalam praktik klinis dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak pasien di seluruh dunia. Redaksi Downcodes berharap model AIRE dapat lebih ditingkatkan di masa depan dan berkontribusi dalam membangun dunia yang lebih sehat.