OpenAI baru-baru ini mengumumkan skala internal untuk melacak kemajuan model bahasa besarnya dalam kecerdasan buatan umum (AGI). Langkah ini tidak hanya menunjukkan ambisi OpenAI di bidang AGI, tetapi juga memberikan standar baru bagi industri untuk mengukur perkembangan AI. Skala ini membagi penerapan AGI menjadi lima tingkat, mulai dari chatbot saat ini hingga AI yang dapat melakukan pekerjaan seluruh organisasi. Setiap tingkat mewakili peningkatan signifikan dalam kemampuan AI. Editor Downcodes akan menjelaskan hal ini secara rinci dan menganalisis signifikansi serta potensi dampaknya.
Menurut Bloomberg, OpenAI telah menciptakan skala internal untuk melacak kemajuan model bahasa besarnya dalam kecerdasan buatan umum (AGI). Langkah ini tidak hanya menunjukkan ambisi OpenAI di bidang AGI, namun juga memberikan standar baru bagi industri untuk mengukur pengembangan AI.
Skala ini dibagi menjadi lima tingkatan: 1. Tingkat 1: Chatbot saat ini, seperti ChatGPT, termasuk dalam tingkatan ini. 2. Level 2: Sistem yang mampu memecahkan masalah dasar pada tingkat PhD. OpenAI mengklaim mendekati level ini. 3. Level 3: Agen AI mampu mengambil tindakan atas nama pengguna. 4. Level 4: AI mampu menciptakan inovasi baru. 5. Level 5: AI yang dapat melakukan pekerjaan seluruh organisasi dan dianggap sebagai langkah terakhir menuju pencapaian AGI.
Namun, para ahli tidak sepakat mengenai jangka waktu penerapan AGI. CEO OpenAI Sam Altman mengatakan pada Oktober 2023 bahwa AGI masih lima tahun lagi. Namun bahkan jika AGI dapat direalisasikan, hal ini akan memerlukan investasi miliaran dolar dalam sumber daya komputasi.
Perlu dicatat bahwa pengumuman standar penilaian ini bertepatan dengan pengumuman OpenAI untuk bekerja sama dengan Laboratorium Nasional Los Alamos untuk mengeksplorasi cara menggunakan model AI tingkat lanjut (seperti GPT-4) dengan aman untuk membantu penelitian biologi. Kolaborasi ini bertujuan untuk menetapkan serangkaian faktor keselamatan dan penilaian lainnya bagi pemerintah AS yang dapat digunakan untuk menguji berbagai model AI di masa depan.
Meskipun OpenAI menolak memberikan rincian tentang bagaimana model ditugaskan ke tingkat internal ini, Bloomberg melaporkan bahwa pimpinan perusahaan baru-baru ini mendemonstrasikan proyek penelitian menggunakan model AI GPT-4, dengan alasan bahwa proyek tersebut menunjukkan beberapa keterampilan baru yang mirip dengan kemampuan penalaran manusia.
Metode pengukuran kemajuan AGI ini membantu memberikan definisi yang lebih ketat tentang pengembangan AI dan menghindari interpretasi subjektif. Namun, hal ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran mengenai keamanan dan etika AI. Pada bulan Mei, OpenAI membubarkan tim keamanannya, dan beberapa mantan karyawan mengatakan bahwa budaya keamanan perusahaan tidak lagi berpengaruh dalam pengembangan produk, meskipun OpenAI membantahnya.
Langkah OpenAI memberikan arahan dan standar baru bagi penelitian AGI, namun juga menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dan etika. Realisasi akhir AGI masih belum pasti dan memerlukan perhatian dan kehati-hatian yang berkelanjutan. Arah pengembangan AI di masa depan akan dipengaruhi oleh skala ini dan penelitian terkait, dan patut mendapat perhatian terus-menerus.