Artikel ini menganalisis strategi investasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett di bidang kecerdasan buatan, dengan fokus pada investasi besarnya di Apple. Artikel tersebut membahas tata letak Apple di bidang kecerdasan buatan, khususnya rencana "Apple Intelligence", dan dampak rencana ini terhadap perkembangan Apple di masa depan dan harga saham. Artikel ini juga menganalisis rasio harga terhadap pendapatan Apple saat ini dan memberikan saran investasi yang bijaksana kepada investor. Dengan menafsirkan strategi investasi Buffett dan strategi AI Apple, artikel ini bertujuan untuk membantu pembaca lebih memahami potensi risiko dan peluang investasi kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan (AI) tidak diragukan lagi merupakan topik yang paling dikhawatirkan oleh investor saat ini. Semua orang merasa bahwa teknologi ini dapat membawa perubahan besar, sehingga mereka berharap mendapatkan paparan yang relevan dalam portofolio mereka. Sebagai salah satu investor paling terkenal dalam sejarah, Buffett selalu memiliki keraguan terhadap saham teknologi, namun perusahaan Berkshire Hathaway miliknya sebenarnya menginvestasikan 29% dari penawaran umum di perusahaan besar saham AI.
Jadi sahamnya yang mana? Jawabannya adalah Apple (AAPL). Investasi Buffett di Apple sangat sukses. Dalam beberapa tahun terakhir, harga saham Apple terus melonjak, membawa keuntungan besar bagi investor. Meskipun Buffett secara signifikan mengurangi posisinya di Apple dalam tiga bulan hingga Juni, Apple tetap menjadi saham terbesar dalam portofolionya.
Meskipun Nvidia mendapat banyak perhatian dalam kegilaan AI, kita tidak bisa mengabaikan raksasa teknologi yang sudah berada di garis depan tren digital. Apple adalah perusahaan seperti itu. Meskipun Apple agak lambat dalam mengumumkan strategi AI-nya, hal ini menarik perhatian luas ketika mereka meluncurkan rencana "Apple Intelligence".
Tujuan inti dari program "Apple Intelligence" adalah menjadikan berbagai perangkat keras perusahaan lebih bermanfaat bagi konsumen. Ada beberapa asisten Siri yang ditingkatkan, alat tulis yang ditingkatkan, dan kemampuan untuk menghasilkan gambar. Produk baru akan mengaktifkan fungsi AI ini pada perangkat lunak terbaru dan terintegrasi dengan ChatGPT.
Banyak investor mungkin mencari perusahaan yang dapat meluncurkan produk dan layanan AI baru, namun menurut saya cara berpikir ini mungkin tidak benar. Sebaliknya, perusahaan yang sudah memiliki posisi terdepan di industrinya dan menggunakan AI untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya kemungkinan besar akan berhasil. Apple memiliki keuntungan besar dalam hal ini karena memiliki lebih dari 2,2 miliar perangkat aktif di seluruh dunia, yang memungkinkannya segera menghadirkan kemampuan AI ke pasar.
Namun, pada akhirnya, menurut saya tujuan utama Apple meluncurkan rencana AI-nya adalah untuk menjual lebih banyak iPhone. Bagaimanapun, Apple masih merupakan perusahaan berbasis ponsel pintar. Pada kuartal ketiga tahun 2024 (per 29 Juni), 46% pendapatannya berasal dari penjualan iPhone. CEO Apple Tim Cook juga mengatakan dalam laporan pendapatan tersebut: "Kami sangat gembira dengan nilai dari Apple Intelligence, dan kami yakin ini akan memberikan alasan yang lebih kuat kepada pengguna untuk meningkatkan perangkat mereka."
Jadi, apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli saham Apple? Saat ini, saham Apple diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan sebesar 34 kali lipat, jauh di atas rata-rata selama lima dan sepuluh tahun terakhir. Harga setinggi itu hanya akan dibenarkan jika pertumbuhan Apple di masa depan meningkat secara signifikan, namun mengingat ini adalah bisnis yang matang, pertumbuhan di masa depan mungkin tidak seoptimis yang diharapkan.
Menyorot:
Berkshire Hathaway dari Buffett menginvestasikan 29% saham publiknya di Apple.
Program “Apple Intelligence” Apple bertujuan untuk meningkatkan kegunaan perangkat keras melalui teknologi AI.
? Harga saham Apple memiliki rasio harga terhadap pendapatan yang tinggi, dan investor perlu mempertimbangkan dengan cermat apakah akan membelinya.
Secara keseluruhan, tata letak Apple di bidang kecerdasan buatan patut mendapat perhatian, namun investor perlu hati-hati menilai risiko penilaiannya yang tinggi. Kesuksesan Apple pada akhirnya akan bergantung pada kemampuannya dalam menerjemahkan teknologi AI menjadi pertumbuhan pendapatan aktual. Informasi yang diberikan dalam artikel ini hanya untuk referensi dan bukan merupakan nasihat investasi apa pun.