Munculnya OpenAI telah memberikan tekanan pada banyak startup AI, yang khawatir produk mereka akan tertelan oleh status OpenAI sebagai raksasa teknologi. CEO OpenAI Altman pernah secara terbuka menyatakan bahwa perusahaan mana pun yang berkembang dalam lingkup teknologinya akan menghadapi risiko kehancuran, sehingga memicu diskusi panas di industri. Artikel ini akan membahas secara mendalam tantangan dan peluang yang dihadapi oleh startup AI, dan bagaimana mereka mengatasi tekanan luar biasa dari OpenAI.
Di dunia AI, OpenAI seperti raksasa yang memegang pedang Damocles, mengkhawatirkan banyak startup AI. Namun benarkah demikian? Artikel ini akan mengajak Anda mencari tahu.
Salah satu kekhawatiran terbesar dari startup AI adalah bahwa produk mereka akan kewalahan oleh “tentara reguler” raksasa teknologi. Mereka takut mendengar orang lain berkata: "Ini adalah aplikasi shell."
Beberapa bulan yang lalu, CEO OpenAI Altman menyatakan di podcast bahwa setiap startup atau produk yang dibangun dalam lingkup teknologi OpenAI akan menghadapi nasib kehancuran.
Namun, tidak semua orang setuju. Eric Olson, salah satu pendiri dan CEO Konsensus startup AI, secara terbuka menanggapi Altman, mengatakan bahwa dia tidak khawatir dengan perusahaannya.
Olson percaya bahwa tidak ada yang salah dengan startup yang melakukan investasi pada tahap awal. Kuncinya adalah membuat produk "lebih tebal" dari waktu ke waktu melalui desain, antarmuka pengguna, fitur baru, layanan, branding, dll.
Artikel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar produk hanya mencapai “lulus” dan jauh dari “sangat baik”. Kesulitan dan pentingnya membangun produk yang hebat sering kali diremehkan.
Konsensus didirikan berdasarkan konsep ini. Mereka fokus pada penyediaan mesin pencari akademis yang mudah digunakan, mengisi celah di pasar yang diabaikan oleh Google Cendekia.
Menghadapi pengaruh OpenAI yang sangat besar, startup AI perlu fokus pada keunggulan mereka sendiri dan menciptakan produk yang berbeda agar dapat memperoleh pijakan di pasar yang sangat kompetitif. Pada akhirnya, kesuksesan bergantung pada inovasi dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pengguna, bukan hanya teknologi yang mendasarinya. Hal inilah yang menjadi kunci kelanjutan pengembangan bidang AI.