Ekosistem kewirausahaan AI di India sedang berkembang pesat dan menunjukkan potensi serta vitalitas yang besar. Pembiayaan besar-besaran baru-baru ini, dukungan pemerintah yang kuat, dan partisipasi aktif dari raksasa teknologi telah bersama-sama mendorong pertumbuhan pesat industri AI di India. Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang status terkini bidang kewirausahaan AI di India, termasuk kondisi pembiayaan, kebijakan pemerintah, dinamika perusahaan, dan persaingan pasar, serta mengungkap kekuatan pendorong dan tren masa depan di balik perkembangan pesatnya.
Baru-baru ini, ledakan kewirausahaan AI di India sedang berlangsung. Dalam enam bulan terakhir saja, 43 startup AI di India telah menerima pendanaan sebesar $864 juta. Lembaga investasi Antler bahkan mengumumkan akan menginvestasikan US$10 juta pada startup AI tahap awal. Mitra Rajiv Srivatsa menekankan di media sosial: "Sekarang adalah waktu terbaik untuk membangun startup!"
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan gambar tersebut disahkan oleh penyedia layanan Midjourney
Pada acara I/O Connect Bengaluru2024 baru-baru ini yang diadakan oleh Google, Google juga meluncurkan serangkaian inisiatif baru untuk mempromosikan pengembangan AI di India. Termasuk kerja sama dengan MeitY Startup Hub yang berencana melatih 10.000 startup. Selain itu, Google juga mengumumkan 20 startup untuk akselerator AI First 2024, yang dipilih dari lebih dari 1.030 aplikasi di seluruh negeri, yang mencakup berbagai industri seperti game dan manufaktur.
Tidak hanya pihak swasta, pemerintah India juga sangat mendukung pengembangan AI. Inisiatif AI AS-India yang diluncurkan oleh IUSSTF bertujuan untuk mendorong pertumbuhan AI melalui pertukaran ide dan kerja sama di bidang-bidang utama seperti energi, kesehatan, dan pertanian. Selain itu, India juga berencana untuk bekerja sama dengan raksasa manufaktur chip NVIDIA untuk membeli hingga 10.000 GPU dan NPU guna mengurangi biaya perangkat keras bagi perusahaan rintisan dan lembaga penelitian lokal.
Dalam hal pendanaan, perusahaan rintisan AI yang berbasis di Bengaluru, Ema, memperoleh pendanaan Seri A sebesar $36 juta, sementara Simplismart juga berhasil mengumpulkan $7 juta, yang menunjukkan minat investor yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan ini. Yang lebih menarik lagi adalah Krutrim yang didukung Ola menjadi startup AI pertama di India yang mencapai status unicorn, mengumpulkan dana sebesar $5 juta.
Dalam hal M&A, Protect AI mengakuisisi SydeLabs yang berbasis di Bengaluru senilai $25 juta untuk meningkatkan keamanan model bahasa besarnya. Pada saat yang sama, C5i juga mengakuisisi Analytic Edge untuk lebih meningkatkan solusi pemasaran dan penjualan berbasis AI. Dalam hal kerja sama, CoRover.ai bekerja sama dengan EthosAI.one untuk melakukan benchmarking industri BharatGPT untuk memastikan daya saingnya dalam hal akurasi dan keandalan.
Dapat dikatakan bahwa lingkungan kewirausahaan AI di India semakin aktif, dan dukungan dana serta kebijakan membuat wirausahawan di bidang ini percaya diri.
Menyorot:
Dalam enam bulan terakhir, 43 startup AI di India telah menerima pendanaan sebesar US$864 juta, yang menunjukkan lonjakan investasi.
Google dan pemerintah India secara aktif mempromosikan pengembangan AI, meluncurkan program pelatihan dan dukungan keuangan, serta meningkatkan infrastruktur.
Krutrim yang didukung Ola telah menjadi unicorn AI pertama di India, dan persaingan di pasar semakin ketat.
Secara keseluruhan, momentum perkembangan industri AI di India sangat kuat. Modal, kebijakan, dan teknologi bersama-sama mendorong perkembangan pesatnya. Industri ini memiliki potensi besar di masa depan dan patut mendapat perhatian berkelanjutan. Munculnya AI di India juga membawa variabel baru ke dalam lanskap industri AI global.