AI generatif sangat mempengaruhi bidang penulisan kreatif. Para peneliti di University College London dan University of Exeter baru-baru ini melakukan penelitian untuk mengeksplorasi dampak model bahasa besar (LLM) pada pembuatan cerita pendek. Melalui eksperimen, penelitian ini membandingkan efek kreatif dari penulis manusia setelah berbagai tingkat paparan terhadap LLM, dan mengevaluasinya dari dua dimensi yaitu "kebaruan" dan "kepraktisan", mencoba mengungkap peran ganda AI dalam merangsang kreativitas dan membatasi penciptaan. . Kajian ini tidak hanya berfokus pada dampak AI terhadap kualitas tulisan, namun juga mengeksplorasi secara mendalam homogenisasi kreasi yang mungkin ditimbulkan oleh AI, sehingga memberikan referensi penting bagi perkembangan pembuatan konten di masa depan.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan munculnya alat AI generatif seperti ChatGPT, diskusi yang semakin memanas mengenai dampaknya terhadap kreativitas dan ide-ide baru semakin meningkat. Baru-baru ini, sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University College London Management School dan University of Exeter secara khusus mengeksplorasi dampak model generatif pada penulisan kreatif. Para peneliti melakukan eksperimen terhadap cerita pendek yang dibuat oleh manusia dan menganalisis efek kreatif penulis setelah dihadapkan pada ide cerita yang dihasilkan oleh model bahasa besar (LLM).
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan gambar tersebut disahkan oleh penyedia layanan Midjourney
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun AI generatif membantu penulis meningkatkan kreativitas, minat, dan tingkat penulisan cerita, AI generatif juga meningkatkan kesamaan antar cerita. Penelitian ini berfokus pada pembuatan cerita pendek, di mana peserta diminta membuat cerita delapan kalimat berdasarkan tema yang ditetapkan secara acak.
Para peneliti mengukur “kebaruan” dan “kegunaan” cerita dalam eksperimen mereka. Kebaruan mengacu pada sejauh mana sebuah ide berbeda dari pemikiran yang sudah ada, sedangkan kegunaan mengacu pada penerapan praktis dan relevansi sebuah ide. Para peneliti mengajukan dua hipotesis: di satu sisi, AI generatif dapat berfungsi sebagai "batu loncatan" bagi kreativitas manusia, memberikan titik awal yang potensial, sehingga meningkatkan efektivitas penulisan; di sisi lain, AI generatif dapat mengarahkan penulis pada suatu ide tertentu aktif, membatasi ekspresi kreatif mereka.
Untuk tujuan ini, para peneliti merancang percobaan online dua tahap. Pada tahap pertama, total 293 peserta menulis cerita pendek berdasarkan tema acak dan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok manusia saja, kelompok yang menerima satu ide AI, dan kelompok yang menerima lima ide AI. Pada tahap kedua, 600 juri akan mengevaluasi cerita untuk menilai kebaruan dan kegunaannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis yang memperoleh ide-ide AI telah meningkatkan kebaruan dan kepraktisan dalam karyanya. Secara khusus, kelompok yang mampu memperoleh lima ide AI memiliki kinerja paling luar biasa. Sementara itu, penulis dengan skor kreativitas dasar lebih rendah mendapat manfaat lebih besar dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa AI generatif dapat menyeimbangkan keunggulan kreatif antar penulis sampai batas tertentu.
Namun, meskipun AI generatif meningkatkan tingkat kreasi individu, para peneliti juga menemukan bahwa kesamaan antara cerita yang dihasilkan berdasarkan AI meningkat secara signifikan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai homogenisasi konten kreatif, dan para peneliti menunjukkan bahwa jika AI generatif diadopsi secara luas di industri penerbitan, hal ini dapat menyebabkan kurangnya keunikan dalam karya kreatif.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang meluncurkan alat penulisan AI, temuan ini dapat berdampak besar pada masa depan pembuatan konten.
Highlight:
AI Generatif meningkatkan kemampuan kreatif penulis, menjadikan cerita lebih baru dan praktis.
? Meningkatnya kesamaan antar karya berdasarkan kreativitas AI dapat menyebabkan homogenisasi konten.
Temuan ini memperingatkan potensi risiko meluasnya penggunaan AI generatif, yang berdampak pada keunikan kreasi masa depan.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan berharga mengenai pemahaman kita tentang dampak AI generatif pada penulisan kreatif. Hal ini tidak hanya menunjukkan potensi AI dalam membantu penciptaan, namun juga mengingatkan kita untuk memperhatikan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh AI, seperti homogenisasi penciptaan. Di masa depan, bagaimana menyeimbangkan keuntungan dan potensi risiko dari kreasi yang dibantu AI akan menjadi topik penting.