Sebuah tim peneliti dari Chinese University of Hong Kong telah membuat terobosan besar dan berhasil mengembangkan model kecerdasan buatan baru yang disebut VisionFM. Model ini berfokus pada diagnosis dan prediksi penyakit mata, dan sangat luar biasa dalam memprediksi perkembangan penyakit glaukoma akurasinya bahkan melampaui model RETFound yang sebelumnya terkemuka. Hasil ini telah dipublikasikan di jurnal resmi "NEJM AI", menandai tonggak sejarah lain di bidang kecerdasan buatan dalam analisis citra medis. Kemunculan VisionFM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keakuratan diagnosis penyakit mata secara signifikan serta memberikan pengalaman medis yang lebih baik kepada pasien.
Sebuah tim peneliti dari Chinese University of Hong Kong (CUHK) telah berhasil mengembangkan model kecerdasan buatan dasar baru "VisionFM" yang berfokus pada diagnosis dan prediksi penyakit mata, terutama dalam skrining penyakit dan prediksi perkembangan glaukoma. Penelitian terkait dipublikasikan di jurnal NEJM AI bulan lalu.
Catatan sumber gambar: Gambar dihasilkan oleh AI, dan penyedia layanan otorisasi gambar Midjourney
Kemampuan VisionFM sangat mengesankan. Penelitian menunjukkan bahwa akurasi model dalam mendiagnosis 12 penyakit mata tidak hanya sebanding dengan dokter mata tingkat menengah, tetapi bahkan bekerja lebih baik dalam beberapa tugas, terutama dalam memprediksi perkembangan glaukoma, melampaui model dasar RETF yang sebelumnya ditemukan di bidang oftalmologi. . Tim peneliti percaya bahwa seiring dengan meningkatnya jumlah data pelatihan, skenario penerapan VisionFM akan semakin diperluas, dan mungkin memainkan peran kunci dalam tugas klinis oftalmik di masa depan.
Peluncuran teknologi terobosan ini terjadi di saat penerapan kecerdasan buatan generatif di bidang medis semakin pesat. Semakin banyak peneliti dan pakar medis yang mulai mengeksplorasi bagaimana teknologi AI dapat meningkatkan layanan medis. Mulai dari perencanaan bedah hingga dukungan diagnostik, AI generatif mengubah praktik medis.
Misalnya, Pusat Kecerdasan Buatan dan Robotika (CAIR) Hong Kong awal tahun ini meluncurkan model AI yang dikembangkan berdasarkan model sumber terbuka Meta Platforms Llama2, yang telah digunakan di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Sun Yat-sen dan Rumah Sakit Prince of Wales di Hong Kong untuk membantu operasi bedah.
Dengan munculnya teknologi canggih seperti VisionFM, potensi kecerdasan buatan di bidang medis secara bertahap mulai berkembang. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan akurasi diagnostik, namun juga memberikan cara baru untuk mengoptimalkan layanan medis dan meningkatkan pengalaman pasien.
Keberhasilan penerapan VisionFM menunjukkan prospek luas kecerdasan buatan di bidang medis. Di masa depan, seiring kemajuan teknologi dan peningkatan akumulasi data, model AI seperti VisionFM akan memberikan dukungan kuat untuk diagnosis penyakit yang lebih akurat dan layanan medis yang lebih efektif, sehingga memberikan manfaat bagi lebih banyak pasien. Terobosannya di bidang diagnosis penyakit mata juga memberikan pengalaman berharga dan referensi untuk bidang analisis citra medis lainnya.