Zhou Hongyi, ketua 360 Group, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang kecerdasan buatan di Weibo pribadinya, yang menarik perhatian luas. Ia menegaskan, AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan manusia, namun menjadi alat paling ampuh bagi manusia, berkolaborasi dengan manusia untuk meningkatkan produktivitas. Zhou Hongyi percaya bahwa ketakutan dan kecemasan terhadap AI tidak berdasar, dan klaim buta bahwa AI akan menyebabkan pengangguran skala besar adalah hal yang berlebihan. Beliau lebih lanjut membahas enam kemampuan utama AI dan risiko diferensiasi sosial yang mungkin timbul dari mempopulerkan AI. Beliau mengajak semua orang untuk secara aktif menggunakan AI dan meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Zhou Hongyi, pendiri dan ketua 360 Group, mengungkapkan pandangannya di Weibo pribadinya, menekankan bahwa AI tidak akan pernah bisa menggantikan otak manusia. Ia yakin dengan penelitian mendalam mengenai teknologi AI, semakin jelas bahwa tujuan AI bukanlah untuk menggantikan manusia, melainkan untuk berkolaborasi dengan manusia. Zhou Hongyi menunjukkan bahwa orang-orang yang mengklaim bahwa AI akan menyebabkan pengangguran skala besar justru menciptakan kecemasan.
Zhou Hongyi menyebutkan bahwa kemunculan AI akan menjadi alat terhebat umat manusia, yang bertujuan untuk memberdayakan umat manusia dan meningkatkan produktivitas. Dia mengatakan bahwa AI harus dilihat sebagai membantu manusia menyelesaikan tugas-tugas yang memakan waktu dan melelahkan serta mendorong pembangunan manusia yang lebih baik. Berfokus pada pengembangan AI, ia merangkum enam kemampuan utama model besar, termasuk kemampuan dasar, kemampuan kreatif, kemampuan multimodal, kemampuan bisnis, kemampuan inovasi, dan kemampuan ilmiah. Ia percaya bahwa jika individu dapat menguasai kemampuan dasar dan kemampuan kreatif, maka efisiensi kerjanya dapat meningkat secara signifikan.
Saat membahas dampak AI terhadap masyarakat, Zhou Hongyi menyebutkan bahwa dengan mempopulerkan alat AI, menulis menjadi sangat sederhana, namun hal ini juga mengintai risiko diferensiasi sosial yang serius. Ia mencontohkan, meski fungsi penulisan otomatis yang diluncurkan oleh perusahaan AI bermanfaat, namun hal tersebut dapat memperparah kesenjangan sosial. telah benar-benar kehilangan keterampilan menulis dan berpikir kritis.
Zhou Hongyi menyebutkan dalam sambutannya sebelumnya bahwa di masa depan, AI pertama-tama akan memusnahkan mereka yang tidak dapat menggunakan alat AI, dan kemudian mereka yang tidak memiliki kemampuan berpikir. Dia menekankan bahwa memanfaatkan alat AI dengan baik dan mempertahankan pemikiran independen adalah kunci kelangsungan hidup dan pembangunan di masa depan. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat menghadapi pesatnya perkembangan AI dengan sikap positif dan tidak panik membabi buta, namun memanfaatkan peluang dan meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Highlight:
AI tidak bisa menggantikan otak manusia. Zhou Hongyi menekankan bahwa manusia dan AI harus memiliki hubungan kolaboratif.
AI dirancang untuk memberdayakan manusia, meningkatkan produktivitas, dan membantu menyelesaikan tugas-tugas kompleks.
Penyebaran AI dapat menyebabkan perpecahan sosial, dan kita harus waspada terhadap risiko kehilangan kemampuan menulis dan berpikir.
Secara keseluruhan, sudut pandang Zhou Hongyi menekankan pentingnya kolaborasi antara AI dan manusia, serta pentingnya meningkatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan era AI. Hanya dengan aktif mempelajari dan menguasai alat-alat AI serta menjaga kemampuan berpikir mandiri kita dapat berkembang lebih baik di masa depan. Dalam menghadapi peluang dan tantangan yang ditimbulkan oleh AI, kita harus melihatnya secara rasional dan meresponsnya secara aktif.