Sebagai sistem AI Google yang paling kuat, peluncuran Google Gemini telah menarik banyak perhatian. Namun, fungsi pembuatan potret Gemini baru-baru ini mengungkap masalah bias, sehingga menimbulkan kekhawatiran dan kontroversi yang luas. Kejadian ini tidak hanya mengungkap potensi risiko bias data pelatihan model AI, namun juga menyoroti pentingnya etika dalam pengembangan teknologi AI. Google telah mengakui masalah tersebut dan menangguhkan fitur tersebut, dan menjanjikan perbaikan. Insiden ini telah membunyikan alarm bagi industri AI, mendorong pengembang untuk lebih memperhatikan keadilan dan keandalan model.
Google Gemini adalah sistem AI terbesar, paling mumpuni, dan paling serbaguna milik Google, namun masalah pada fungsi pembuatan potretnya telah memicu krisis reputasi. Pakar AI Yann LeCun mengatakan dia sudah memperkirakan hal ini dan menunjukkan bahwa bias data pelatihan akan memengaruhi kinerja model. Masalah bias potret yang ditimbulkan oleh Gemini telah menyebabkan diskusi panas, Google telah mengakui dan menangguhkan fungsi tersebut dan mengatakan akan meningkatkan kualitas layanan. Insiden ini memicu permintaan yang lebih tinggi dari para pakar dan pengguna AI terhadap konten buatan model.
Kejadian Google Gemini ini mengingatkan kita bahwa perkembangan teknologi AI perlu mempertimbangkan kemajuan teknologi dan tanggung jawab sosial untuk menghindari dampak negatif bias teknis terhadap masyarakat. Di masa depan, pelatihan dan penerapan model AI perlu lebih memperhatikan keragaman, keadilan, dan kemampuan interpretasi data untuk memastikan bahwa teknologi AI bermanfaat bagi umat manusia.