Teknologi kecerdasan buatan generatif semakin banyak digunakan di bidang medis, dan rumah sakit besar mencoba mengintegrasikannya ke dalam layanan keperawatan untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya. Namun, teknologi berkembang jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan regulasi, dan risiko serta permasalahan tanggung jawab yang diakibatkannya tidak dapat diabaikan. Artikel ini akan membahas penerapan kecerdasan buatan generatif saat ini di bidang medis, serta tantangan regulasi dan potensi risiko yang ditimbulkannya.
Baru-baru ini, rumah sakit besar telah bereksperimen dengan teknologi kecerdasan buatan generatif, yang diyakini dapat merevolusi layanan perawatan dan menghemat uang. Namun, organisasi layanan kesehatan mengadopsi teknologi baru lebih cepat dibandingkan regulator, sehingga menimbulkan potensi risiko dan tantangan tanggung jawab. Risiko dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh AI generatif membuat regulasi menjadi lebih kompleks, dan regulator menghadapi dilema dalam mengelola teknologi baru ini. Kepala petugas digital Klinik Cleveland memperingatkan bahwa meskipun AI generatif dapat meningkatkan efisiensi perawatan, AI juga dapat menimbulkan potensi masalah kerugian dan tanggung jawab.Teknologi kecerdasan buatan generatif memiliki prospek penerapan yang luas di bidang medis, namun juga menghadapi banyak tantangan. Badan pengatur perlu merumuskan undang-undang dan peraturan yang lebih baik untuk memastikan keamanan dan keandalan teknologi ini, menyeimbangkan inovasi dan risiko, dan pada akhirnya mencapai peningkatan layanan medis dan perlindungan kesejahteraan pasien.