Artikel ini menceritakan kisah luar biasa tentang seorang dokter Amerika yang menggunakan teknologi AI untuk berhasil memenangkan kembali pacarnya. Dengan menganalisis data historis, dia melatih model AI "pacar negatif", dengan terampil mengalahkan pacar AI pacarnya, dan akhirnya memenangkan kembali hati pacarnya. Kasus ini tidak hanya menunjukkan potensi penerapan teknologi AI, tetapi juga memicu pemikiran masyarakat tentang hubungan antara cinta, persaingan, dan teknologi. Fokus artikel ini adalah bagaimana pemuda tersebut menggunakan data yang salah untuk melatih AI, cara memenangkan persaingan pacar AI, dan mengambil pelajaran darinya.
Seorang pria doktor Amerika berhasil memenangkan kembali pacarnya 8 bulan setelah mereka putus. Dia menggunakan data yang salah untuk melatih pacar dengan skor negatif, mengalahkan pacar AI pacarnya, dan membuat pacarnya kembali padanya. Berbagi pengalaman melalui makalah, saya menunjukkan bagaimana menggunakan data historis untuk melatih pacar AI dan memenangkan persaingan. Seluruh prosesnya penuh dengan cerita tentang mengubah perilaku pacar AI dan membiarkan pacarnya memilih pacar yang sebenarnya lagi.
Kisah ini penuh drama, menunjukkan penerapan teknologi AI yang tidak terduga di bidang emosional, dan juga memicu pemikiran masyarakat tentang model interaksi masa depan antara hubungan interpersonal dan teknologi AI. Pengalaman sukses saudara laki-laki saya mungkin juga memberikan inspirasi bagi orang lain yang menghadapi kesulitan serupa, namun mereka perlu diperlakukan dengan hati-hati, karena cinta tidak sepenuhnya dapat diukur dan bersifat algoritmik.