Baru-baru ini, masalah sumber data dan hak cipta model kecerdasan buatan generatif telah menarik banyak perhatian. Kontroversi seputar hak cipta data pelatihan model AI semakin meningkat, dan semua pihak mencari cara efektif untuk menyeimbangkan inovasi dan perlindungan hak cipta. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa organisasi dan institusi secara aktif mencari solusi, seperti meluncurkan program pelabelan sertifikasi untuk memastikan legitimasi data pelatihan model, dan mempromosikan undang-undang yang relevan untuk melindungi kepentingan pemegang hak cipta.
Menanggapi masalah apakah konten yang dihasilkan oleh model kecerdasan buatan melanggar hak cipta, organisasi nirlaba Fairly Trained meluncurkan program pelabelan sertifikasi. Organisasi tersebut telah mengeluarkan label yang disebut sertifikasi "Model Berlisensi" kepada sembilan perusahaan AI untuk memastikan bahwa data pelatihan untuk model mereka tidak melanggar hak cipta. Namun, kontroversi terus berlanjut mengenai penggunaan data berhak cipta oleh AI generatif untuk pelatihan model. Pada saat yang sama, beberapa rancangan undang-undang juga mengharuskan perusahaan AI untuk mengungkapkan sumber dari mana mereka memperoleh data pelatihan untuk melindungi hak dan kepentingan pemegang hak cipta.
Masalah hak cipta merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan kecerdasan buatan. Program sertifikasi Fairly Trained dan upaya legislatif terkait telah memberikan eksplorasi yang berguna untuk memecahkan masalah ini. Di masa depan, diperlukan lebih banyak upaya serupa untuk menstandardisasi perolehan dan penggunaan data pelatihan model AI guna mendorong perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang sehat dan menjaga hak dan kepentingan sah pemegang hak cipta.