Baru-baru ini, teknologi kecerdasan buatan telah berkembang pesat, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas mengenai lapangan kerja di masa depan. Kemunculan alat AI baru seperti ChatGPT dan fungsinya yang canggih secara bertahap merambah ke semua lapisan masyarakat, membawa potensi dampak pada beberapa profesi. Artikel ini akan menganalisis dampak teknologi kecerdasan buatan pada berbagai pekerjaan, mengeksplorasi potensi dampaknya terhadap pasar kerja, dan menantikan tren perkembangan di masa depan.
Business Insider Chinese melaporkan pada tanggal 15 Januari bahwa para ahli kecerdasan buatan mengatakan bahwa alat AI yang muncul seperti ChatGPT dapat menimbulkan ancaman terhadap beberapa pekerjaan kerah putih, terutama pemrogram, paralegal, dan pekerjaan lainnya. Pekerja media, peneliti pasar, guru, dan pekerjaan menulis lainnya juga berisiko. Tugas pemrosesan data seperti keuangan dan layanan pelanggan juga mudah diotomatisasi oleh alat AI. Para ahli percaya bahwa AI terutama berperan dalam meningkatkan efisiensi dan kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya menggantikan pekerjaan-pekerjaan tersebut, namun hal ini dapat menyebabkan PHK di industri terkait.Secara keseluruhan, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara kita bekerja secara signifikan. Meskipun alat AI mungkin menimbulkan tantangan dalam bidang ketenagakerjaan, namun alat ini juga memberikan kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan peluang kerja baru. Kita perlu secara aktif beradaptasi terhadap perubahan dan meningkatkan keterampilan kita agar dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik.