OpenAI secara aktif memperluas sumber konten chatbot ChatGPT-nya. Untuk menangani sengketa hak cipta dan meningkatkan kinerja produk, OpenAI sedang merundingkan masalah perizinan dengan sejumlah organisasi media terkenal, seperti CNN, Fox News, dan Majalah Time, meminta izin untuk mendapatkan artikel berita, video, gambar, dan konten lainnya. . Langkah ini dimaksudkan untuk memperkaya sumber data ChatGPT sekaligus menghindari potensi risiko hukum. Langkah ini juga menarik perhatian luas di industri dan menyoroti hubungan kompleks antara akuisisi data dan perlindungan hak cipta bagi perusahaan kecerdasan buatan.
OpenAI sedang dalam pembicaraan dengan CNN, Fox dan Time untuk melisensikan artikel, video, dan gambar guna menyempurnakan produk chatbot ChatGPT-nya. OpenAI bertujuan untuk mendapatkan konten berita untuk mendukung produknya sekaligus melawan tuduhan pelanggaran hak cipta. Saat berdialog dengan kelompok industri seperti News/Media Alliance, OpenAI menghadapi tuntutan pelanggaran dari New York Times. Menyusul serangkaian insiden, OpenAI secara aktif bernegosiasi dengan perusahaan media untuk memperoleh konten berita. Kerja sama ini menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan media dan juga akan memberikan dampak besar bagi perkembangan bisnis OpenAI.
Kerjasama dengan raksasa media ini akan menghadirkan data pelatihan yang lebih kaya ke OpenAI, meningkatkan basis pengetahuan dan keakuratan informasi ChatGPT, dan juga membuka model keuntungan baru bagi perusahaan media, mencapai saling menguntungkan dan hasil yang saling menguntungkan. Namun, masalah hak cipta masih perlu ditangani dengan hati-hati, dan perkembangan di masa depan patut mendapat perhatian terus-menerus. Ini akan menjadi upaya penting untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dengan industri media tradisional, dan hasilnya akan berdampak besar pada keseluruhan industri.