Artikel ini menganalisis laporan Economic Times of India tentang adaptasi dan pemanfaatan alat AI oleh karyawan di India. Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun 59% karyawan di India yakin dengan alat AI, perusahaan masih tertinggal dalam mengadopsi teknologi generasi mendatang, terutama AI generatif, dengan hanya 19% perusahaan yang menerapkan teknologi yang relevan. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan dalam penerapan AI di kalangan perusahaan dan kebutuhan untuk lebih mendorong penerapan teknologi tersebut. Selain itu, prinsip-prinsip AI yang etis dan pelatihan karyawan dianggap sebagai faktor kunci untuk adopsi AI yang efektif.
Baru-baru ini, Economic Times of India melaporkan bahwa 59% karyawan India merasa percaya diri dalam mengadaptasi dan memanfaatkan alat kecerdasan buatan. Survei tersebut mencatat bahwa perusahaan masih memiliki ruang untuk berkembang dalam mengadopsi teknologi generasi mendatang, dengan hanya 19% yang menerapkan teknologi seperti AI Generatif. Prinsip-prinsip AI yang etis dianggap sebagai kunci penerapan AI yang efektif, yaitu sebesar 42%. Bagian penting dari strategi pemberi kerja mencakup peningkatan kemampuan AI untuk bekerja dengan manusia dan melatih kembali pekerja. Pada tahun 2024, perusahaan perlu fokus untuk menyelaraskan ekspektasi Generasi Z dan memenuhi kebutuhan mereka akan lingkungan kerja yang fleksibel dan berbasis teknologi.Singkatnya, perusahaan-perusahaan India menghadapi peluang dan tantangan dalam penerapan AI. Meningkatnya tingkat adopsi AI mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan berbagai faktor seperti penerapan teknologi, standar etika, dan pelatihan karyawan, agar dapat lebih merangkul era AI dan memenuhi kebutuhan karyawan generasi baru. Di masa depan, bagaimana perusahaan-perusahaan India dapat mengintegrasikan teknologi AI secara efektif akan menjadi kunci untuk mempertahankan daya saing mereka.