Pemilihan presiden AS pada tahun 2024 semakin dekat, dan risiko yang ditimbulkan oleh informasi palsu semakin parah. Para ahli memperingatkan bahwa dengan terus berkembangnya alat dan jaringan komunikasi, kesadaran masyarakat dalam mencegah informasi palsu telah menurun, dan meluasnya penerapan teknologi AI dalam periklanan politik telah memperburuk risiko ini. Kekhasan pemilu kali ini adalah kontradiksi antara kemajuan teknologi dan keamanan informasi semakin menonjol, sehingga menuntut pemilih untuk lebih waspada, belajar membedakan informasi benar dan salah, serta berpartisipasi dalam politik secara rasional.
Menjelang pemilihan presiden tahun 2024, para ahli memperingatkan bahwa risiko disinformasi mungkin meningkat. Ketika alat dan jaringan untuk menyebarkan disinformasi semakin canggih, masyarakat semakin sedikit melakukan tindakan pencegahan terhadap disinformasi. Selain itu, meluasnya penerapan teknologi AI dalam iklan politik juga meningkatkan risiko informasi palsu.
Menghadapi pemilu mendatang, kita perlu lebih waspada, meningkatkan kemampuan kita dalam mengidentifikasi informasi palsu, dan menghindari penyesatan. Pada saat yang sama, departemen terkait juga harus memperkuat pengawasan, memerangi penyebaran informasi palsu, dan menjaga lingkungan pemilu yang adil dan adil. Hanya dengan cara inilah kita dapat memastikan kelancaran pemilu dan menjaga perkembangan sistem demokrasi yang sehat.