Pengadilan Internet Guangzhou baru-baru ini menyidangkan kasus yang melibatkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk melakukan aktivitas ilegal dan kriminal, sekali lagi memperingatkan potensi risiko yang ditimbulkan oleh teknologi kecerdasan buatan. Terdakwa menggunakan teknologi AI untuk memalsukan pengenalan wajah, memperoleh informasi pribadi warga secara ilegal dan mendapatkan keuntungan. Perilakunya melanggar hukum dan peraturan terkait. Dalam hal ini, metode operasi dari dua "bisnis" ilegal, "pemeriksaan kepala" dan "pemeriksaan wajah", patut mendapat perhatian. Mereka mengungkap cara-cara terbaru yang digunakan penjahat untuk menggunakan celah teknis untuk melakukan aktivitas ilegal, dan juga menyoroti perlu memperkuat perlindungan informasi pribadi dan kebutuhan pengawasan keamanan jaringan.
Baru-baru ini, Pengadilan Internet Guangzhou mengumumkan kasus jual beli informasi pribadi warga negara. Orang-orang yang terlibat menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan video dari foto wajah dan otentikasi pengenalan wajah palsu, sehingga menghasilkan keuntungan ilegal. Hal ini melibatkan dua apa yang disebut "bisnis", yang pertama disebut "pemeriksaan kepala", yaitu memperoleh informasi sensitif pribadi dari objek pencarian berdasarkan informasi yang diberikan oleh pembeli; adalah untuk menghasilkan informasi dinamis dari informasi wajah. Video, digunakan untuk memecahkan tautan verifikasi wajah akun. Geng yang terlibat dalam kasus ini dijatuhi hukuman untuk membatalkan akun Internet mereka, membayar kompensasi atas kerugian kesejahteraan masyarakat, dan melakukan pendidikan peringatan dan publisitas kesejahteraan masyarakat.
Putusan dalam kasus ini mencerminkan pentingnya hukum dalam melindungi informasi pribadi warga negara dan juga memberikan peringatan bagi kejahatan serupa. Ke depan, perlu dilakukan penguatan pengawasan terhadap teknologi kecerdasan buatan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan jaringan serta bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas dunia maya. Kasus ini diharapkan dapat secara efektif mencegah kejahatan dan mendorong perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang sehat.