Baru-baru ini, kepala AI Google Jeff Dean dan kepala ilmuwan OpenAI memenangkan "Time Test Award" NeurIPS untuk makalah word2vec mereka, sehingga memicu diskusi hangat. Makalah inovatif sepuluh tahun yang lalu ini ditolak dengan suara bulat oleh konferensi ICLR pada saat itu. Hal ini menyoroti sulitnya menilai dampak makalah di masa depan, serta terkadang lambatnya penilaian akademis terhadap penelitian inovatif. Artikel ini akan mempelajari pengalaman makalah word2vec dan pemikiran yang dihasilkan tentang mekanisme evaluasi akademik.
Kepala Google AI Jeff Dean dan kepala ilmuwan OpenAI baru-baru ini memenangkan "Time Test Award" NeurIPS untuk makalah teknologi vektor kata inovatif mereka, word2vec, yang diusulkan 10 tahun lalu. Namun, Tomas Mikolov, salah satu penulis makalah tersebut, mengungkapkan bahwa makalah tersebut ditolak dengan suara bulat pada pertemuan ICLR pertama pada tahun 2013. Faktanya, banyak makalah dan karya yang kemudian memiliki pengaruh luas ditolak oleh konferensi-konferensi terkemuka ketika pertama kali diserahkan, yang menunjukkan bahwa sangat sulit untuk mengevaluasi pengaruh makalah di masa depan. Peneliti tidak boleh berkecil hati setelah ditolak, namun sebaiknya mengambil saran untuk memperbaiki makalahnya dan kemudian menyerahkannya ke makalah tingkat tinggi lainnya.Pengalaman makalah word2vec memberikan pengalaman berharga bagi para peneliti ilmiah dan sekali lagi mengingatkan kita bahwa evaluasi akademik tidak dapat dicapai dalam semalam dan memerlukan waktu serta pengujian praktis. Ketekunan dan perbaikan terus-menerus pada akhirnya akan menghasilkan pengakuan. Ke depan, bagaimana mengevaluasi hasil penelitian ilmiah dengan lebih efektif patut untuk kita pikirkan secara mendalam.