Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) baru-baru ini melarang jaringan toko obat Rite Aid menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan kecerdasan buatan di ratusan tokonya, sebuah tindakan yang telah menarik perhatian luas. FTC percaya bahwa teknologi ini dapat menyebabkan penghinaan dan kerugian lainnya bagi pelanggan, dan terdapat potensi risiko. Keputusan tersebut juga menuai kritik dari mantan Presiden Trump, yang menuduh kelompok advokasi politik menggunakan teknologi AI untuk meremehkan citranya. Artikel ini akan memberikan analisis mendalam tentang larangan FTC serta alasan dan dampak di baliknya.
Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS melarang jaringan Rite Aid menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan kecerdasan buatan di ratusan toko untuk mencegah risiko penghinaan dan kerugian lainnya bagi pelanggan. Langkah ini mendapat kecaman dari mantan Presiden Trump, yang mengatakan kelompok advokasi politik menggunakan kecerdasan buatan untuk meremehkan citranya.
Larangan FTC menyoroti semakin pentingnya masalah etika dan privasi dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan. Di masa depan, bagaimana menyeimbangkan perkembangan teknologi dan perlindungan hak pribadi akan menjadi tantangan yang berkelanjutan. Terjadinya kejadian serupa juga mengingatkan kita bahwa dalam penerapan teknologi kecerdasan buatan, kita perlu mempertimbangkan dengan cermat potensi dampak negatifnya dan menetapkan mekanisme pengaturan yang menyeluruh.