CEO Hugging Face baru-baru ini secara terbuka menyerukan dunia dengan akses bebas terhadap model kecerdasan buatan, sebuah langkah yang merupakan kritik keras terhadap kerahasiaan alat AI oleh perusahaan teknologi besar. Sebagai platform dengan lebih dari 50.000 pengguna organisasi dan menyediakan berbagai model, aplikasi, dan kumpulan data, Hugging Face selalu berpegang pada prinsip transparansi bahkan ketika bekerja sama dengan raksasa teknologi. Valuasinya sebesar US$4,5 miliar sepenuhnya menunjukkan posisinya yang menonjol dalam membangun komunitas pengembangan AI di masa depan, dan juga memberikan vitalitas dan arah baru ke dalam pengembangan bidang kecerdasan buatan.
CEO Hugging Face menyerukan dunia memiliki akses gratis terhadap model kecerdasan buatan, dan mengkritik perusahaan teknologi besar karena merahasiakan alat AI. Platform ini telah melayani lebih dari 50.000 organisasi dan menampilkan berbagai model, aplikasi, dan kumpulan data. Meski bermitra dengan raksasa teknologi, Hugging Face tetap mengedepankan transparansi. Dengan valuasi sebesar US$4,5 miliar, organisasi ini dianggap sebagai komunitas yang membangun masa depan pengembangan AI.
Inisiatif Hugging Face memberikan perspektif baru mengenai perkembangan masa depan bidang kecerdasan buatan. Dalam mengejar kemajuan teknologi, prinsip keterbukaan dan transparansi sangatlah penting, yang akan membantu mendorong perkembangan kecerdasan buatan yang sehat dan memberi manfaat bagi kelompok masyarakat yang lebih luas. Diharapkan semakin banyak perusahaan yang mengikuti contoh Hugging Face di masa depan dan mendorong berbagi dan kerja sama di bidang kecerdasan buatan.