Pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan telah menyebabkan kekhawatiran masyarakat terhadap lapangan kerja di masa depan. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di bidang kecerdasan buatan telah meningkat, dan beberapa responden percaya bahwa substitusi teknologi dan peningkatan efisiensi AI telah menyebabkan PHK. Namun, pengalaman sejarah menunjukkan bahwa kemajuan teknologi tidak selalu menyebabkan pengangguran massal. Pasar tenaga kerja bersifat adaptif, dan teknologi AI juga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Data terbaru menunjukkan pengangguran meningkat di bidang kecerdasan buatan, namun angka-angka tersebut tidak menjelaskan keseluruhan permasalahan. Menurut laporan tersebut, 37% responden mengatakan teknologi akan menggantikan pekerja pada tahun 2023, sementara 44% melaporkan PHK karena efisiensi AI pada tahun 2024. Namun, banyak ahli yang tidak setuju bahwa AI akan menyebabkan hilangnya pekerjaan. Meskipun perkembangan AI saat ini menyebabkan PHK, kemajuan teknologi secara historis tidak menyebabkan pengangguran massal, angkatan kerja mampu beradaptasi, dan kemungkinan besar AI yang lebih produktif di masa depan akan belajar menangani tugas-tugas baru.
Meskipun teknologi AI saat ini berdampak pada pasar kerja, dalam jangka panjang, peningkatan produktivitas dan perkembangan industri-industri baru yang dihasilkannya akan menciptakan lebih banyak peluang kerja baru. Kuncinya adalah masyarakat secara aktif beradaptasi terhadap perubahan dan meningkatkan keterampilan mereka menghadapi kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi pada akhirnya akan mendorong pembangunan sosial dan kemajuan manusia.