Nvidia secara strategis menginvestasikan US$4 juta di perusahaan start-up MetAI, yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan teknologi kembaran digital berbasis AI. Model yang dikembangkan oleh MetAI dapat mengonversi file CAD menjadi lingkungan 3D yang fungsional dalam hitungan menit, secara signifikan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk membuat digital twins, dan membawa perubahan revolusioner pada bidang manufaktur maju, gudang cerdas, dan otomatisasi. Langkah ini mencerminkan investasi berkelanjutan Nvidia di bidang AI industri dan robotika, dan juga menunjukkan bahwa teknologi kembaran digital AI akan membuka peluang pengembangan baru.
Baru-baru ini, Nvidia mengumumkan investasinya di perusahaan start-up MetAI. Investasi ini merupakan putaran awal sebesar US$4 juta. MetAI berkomitmen untuk mengembangkan model yang dapat dengan cepat menghasilkan kembaran digital "SimReady", menggunakan teknologi AI dan 3D untuk mengonversi file CAD menjadi lingkungan 3D yang fungsional dalam hitungan menit.
Nvidia terus melakukan upaya di bidang aplikasi AI industri dan robotika, meluncurkan platform Omniverse dan kerangka Mega terbarunya untuk mendorong pengembangan teknologi kembar digital. Penciptaan digital twins sering kali dipandang sebagai penghalang masuknya AI fisik, karena proses pengembangannya bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, kata Jiahao Yu, CEO dan salah satu pendiri MetAI.
MetAI berfokus pada penyediaan kembaran digital yang digerakkan oleh AI untuk manufaktur semikonduktor tingkat lanjut, gudang cerdas, dan otomatisasi, sekaligus menghasilkan data sintetis dalam lingkungan kembaran digital yang didukung AI. CTO dan salah satu pendiri perusahaan, Xu Renteng, memiliki pengalaman luas di bidang teknik 3D dan AI. Dia pernah menggunakan teknologi kembar digital saat mengembangkan aplikasi perangkat lunak AI perusahaan. Belakangan, dia menyadari potensi menggabungkan teknologi 3D dengan AI, jadi dia bekerja sama bersama Yu Jiahao dan salah satu pendiri lainnya, David Liu, salah satu pendiri MetAI.
MetAI menonjol dalam persaingan dengan Nvidia dan memenangkan tempat pertama, dan Xu Renteng menjadi "Jetson AI Ambassador". Pesaing MetAI antara lain beberapa perusahaan besar dan kecil, seperti Siemens Digital Industries, Dassault Systèmes, Hexagon AB, Duality AI, dll. Meskipun persaingannya ketat, MetAI mencoba menemukan keunggulan uniknya dengan menghasilkan digital twins yang dirancang khusus untuk pelatihan dan implementasi AI fisik.
Teknologi MetAI mempercepat pelatihan dan validasi AI dengan menghasilkan data sintetis yang ditargetkan untuk kebutuhan operasional spesifik dalam lingkungan digital twin yang mendukung AI. Tahun ini, MetAI berkolaborasi dengan Kenmec untuk menciptakan digital twins untuk gudang otomatis, sehingga berhasil mengurangi waktu yang diperlukan untuk simulasi digital twin gudang dari ribuan jam menjadi hanya 3 menit, sehingga secara signifikan mengurangi biaya pengoperasian dan verifikasi.
Dengan pembiayaan terbaru, MetAI berencana memperluas tim Litbang, mempercepat pengembangan produk, dan berencana mendirikan kantor di Amerika Serikat pada paruh kedua tahun 2025 serta memindahkan kantor pusatnya ke Amerika Serikat.
Menyorot:
Nvidia menginvestasikan US$4 juta di perusahaan start-up MetAI untuk mempromosikan pengembangan teknologi kembaran digital AI.
MetAI menggunakan teknologi AI dan 3D untuk dengan cepat mengkonversi file CAD menjadi lingkungan 3D yang fungsional, sehingga mempersingkat waktu pembuatan digital twin.
MetAI berencana memindahkan kantor pusatnya ke Amerika Serikat pada tahun 2025 dan memperluas tim Litbangnya untuk menanggapi permintaan pasar yang terus meningkat.
Kisah sukses MetAI dan investasi strategis Nvidia bersama-sama menandai pesatnya perkembangan teknologi kembar digital berbasis AI. Perkembangan MetAI di masa depan patut dinantikan, dan inovasi teknologinya akan berdampak besar pada otomasi industri dan manufaktur cerdas.