CEO OpenAI Ultraman menerbitkan sebuah artikel menarik di blog pribadinya, merinci teknologi inti perusahaan yang telah menguasai teknologi inti membangun intelijen universal buatan (AGI) dan berencana untuk mengubah tujuannya ke arah "super pintar". Ultraman menekankan dalam artikel ini bahwa alat ultra-pintar akan dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan penemuan dan inovasi ilmiah, melampaui kemampuan manusia yang ada, dan dengan demikian mempromosikan kelimpahan dan kemakmuran sosial. Terobosan teknologi ini tidak hanya menandai kemajuan penting di bidang kecerdasan buatan, tetapi juga menunjukkan arah untuk pengembangan teknologi di masa depan.
Ultraman menunjukkan bahwa AGI adalah konsep yang kompleks dan tidak jelas, tetapi Openai memiliki pemahaman sendiri tentang hal itu, percaya bahwa AGI adalah "sistem yang sangat otonom yang melampaui kemanusiaan dalam pekerjaan yang paling berharga secara ekonomi." Sementara itu, Openai dan investor penting Microsoft juga memiliki definisi spesifik AGI, yaitu, sistem kecerdasan buatan yang dapat menciptakan setidaknya $ 100 miliar dalam keuntungan. Standar ini ditentukan dalam perjanjian antara kedua perusahaan, dan begitu Openai mencapai tujuan itu, Microsoft akan kehilangan akses ke teknologinya. Model kerja sama ini tidak hanya memastikan independensi pengembangan teknologi, tetapi juga menjadi dasar yang kuat untuk aplikasi komersial di masa depan.
Meskipun Ultraman tidak secara eksplisit menunjukkan dalam artikel apa definisi AGI yang dia maksudkan, pernyataannya tampaknya lebih cenderung untuk yang pertama. Dia menyebutkan bahwa sistem AI di masa depan dapat "bergabung dengan tenaga kerja" dan "secara substantif mengubah output perusahaan" dalam jangka pendek. Dia sangat percaya bahwa dengan secara bertahap menyerahkan alat yang sangat baik kepada orang -orang, berbagai efek positif dapat diproduksi. Pandangan ini tidak hanya mencerminkan wawasan Ultraman yang mendalam tentang pengembangan teknologi, tetapi juga mencerminkan sikap optimisnya terhadap penerapan kecerdasan buatan di masa depan.
Namun demikian, Ultraman juga mengakui bahwa ada banyak keterbatasan teknis dalam teknologi AI saat ini, seperti fenomena "ilusi" dan kesalahan umum, yang dapat menghambat penerapan AI. Selain itu, biaya operasi AI juga relatif tinggi. Namun demikian, dia yakin dalam mengatasi tantangan ini dengan cepat. Ultraman menunjukkan bahwa pengalaman pengembangan AI dalam beberapa tahun terakhir telah membuat orang menyadari bahwa garis waktu teknologi akan berubah. Pandangan ini tidak hanya memberikan ide -ide baru untuk pengembangan teknologi, tetapi juga menunjukkan arah untuk penelitian di masa depan.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan: "Kami yakin di masa depan dan percaya bahwa di tahun -tahun mendatang, lebih banyak orang akan melihat apa yang kami lihat dan mengakui perlunya berhati -hati antara memaksimalkan minat universal dan pemberdayaan." Dia percaya bahwa misi Openai mencegahnya dari menjadi menjadi Perusahaan biasa, dan merupakan berkah dan kerendahan hati untuk dapat berpartisipasi dalam pekerjaan penting ini. Pernyataan ini tidak hanya menunjukkan keyakinan kuat Ultraman dalam pengembangan teknologi, tetapi juga mencerminkan pemikirannya yang mendalam tentang penerapan kecerdasan buatan di masa depan.
Poin -Poin Kunci:
CEO OpenAI Ultraman Sam mengatakan perusahaan telah menguasai teknologi untuk membangun AGI dan telah mengubah tujuannya menjadi sangat pintar.
AGI didefinisikan sebagai sistem yang sangat otonom yang melampaui manusia secara ekonomi, dan perjanjian Openai dengan Microsoft memiliki perjanjian yang jelas.
Meskipun teknologi saat ini masih memiliki keterbatasan, Ultraman yakin dalam pengembangan di masa depan dan percaya bahwa garis waktu akan berubah dengan kemajuan teknologi.